Friday, January 20, 2012
Masa
kelahiran
Palembang, 15 mei 1996 , pukul 07.35 wib
adalah tempat, tanggal, dan waktu yang paling bersejarah dalam hidupku dan
keluarga besarku. Setelah berada didalam rahim ibu tepatnya selama 9 bulan 7
hari , akhirnya saya sebagai anak pertama yang dinantikan dari pasangan yang
berbahagia itu lahir.
Saya terlahir dari pasangan suami – istri ,
Slamet Purnomo dan Fitri Sakdiah. Saya terlahir di Palembang, tepatnya di Rumah
Sakit Tiara Fatrin dan dokter H. Komar Syamsudin sebagai orang yang sangat
berperan dalam proses kelahiran saya.
Ibunda saya tercinta melahirkan saya secara
normal melalui proses persalinan normal dan saya terlahir dengan selamat tanpa
cacat dengan berat badan : 2,95 kg, dan
tinggi: 49 cm.
Saya diberi nama Afiania oleh kedua orangtua saya,
menurut penjelasan mereka Afiania adalah penggabungan antara nama mereka
menjadi satu dan pada akhirnya disematkan menjadi nama saya.
Masa
Anak – Anak
sejak masa kelahiran hingga masa anak – anak,
tepatnya hingga berumur 5 tahun , saya dan keluarga menghabiskan waktu kami di
Palembang hingga pada akhirnya berpindah tempat tinggal ke Bandar lampung.
Menurut sumber cerita orang tua saya, saya
berhenti mengonsumsi asi sampai pada umur 2 tahun, sebenarnya itu waktu yang
cukup lama, menurut ibu saya , itu karena saya tidak mau mengonsumsi susu lain
selain asi.
Pada umur 9 bulan saya sudah dapat merangkak
dan pada umur 1 tahun saya baru dapat berjalan dengan tegak .
Saya mulai dapat berbicara mulai dari umur 1
tahun 5 bulan ,dan kata pertama yang saya ucapkan waktu itu adalah mama dan
papa sebagaimana saya memanggil kedua orang tua saya pada saat ini.
Saya menghabiskan waktu batita dan balita saya
di Palembang dengan keluarga besar saya .
Saya selalu bermain dengan saudara – saudara saya
, dan juga kakek serta nenek saya. Saya selalu duduk di pangkuan kakek saya dan
juga bermain bersama saudara saya .
Pada Agustus 1999 , kakek saya tercinta yang
selalu menemani saya bermain harus pergi meninggalkan kami ke sisi-Nya tepat pada
saat saya berumur 4 tahun dan itu tepat ketika adik saya yang baru berumur 7
bulan akan menjalani operasi.
Dengan kepergian sang kakek tercinta tentu
sangat berat bagi nenek saya.
Dan kemudian kami memutuskan untuk pindah ke
Bandar lampung dengan meninggalkan semua kenangan di Palembang.
Masa taman kanak-kanak ,saya habiskan di
Bandar lampung .
Saya pindah dari Palembang ke Bandar lampung lebih
tepatnya ke perumahan Griya Sukarame pada saat berumur 5 tahun dan pada saat
itu juga tak lebih dari beberapa bulan saya memulai sekolah saya yang pertama
yaitu di taman kanak-kanak tunas muda.
tk itu terletak tidak jauh dari rumah saya. Di
masa tk ini saya mendapatkan banyak pengalaman, teman, dan pelajaran.
Pada saat masa tk , bisa dibilang kalau saya
ini termasuk sedikit preman ataupun bandel karena sering jahil dan mengganggu
teman tk yang lain.
Saya mempunyai satu teman yang sangat dekat
dengan saya, dia bernama Addina Khairani, atau biasa dipanggil dina.
Saya dan Dina sangatlah dekat, kami selalu
bermain bersama ,baik pada saat jam sekolah di tk maupun pada saat liburan.
Rumah kami tidak begitu berjauhan, hanya
berbeda beberapa blok, sehingga kami sering menghabiskan waktu bersama.
Kami selalu bermain prosotan dan
jungkat-jungkit di tk kami, tetapi tempat yang menjadi favorit kami untuk
bermain adalah dibawah perosotan.
Dibawah perosotan tk kami terdapat ruangan
seperti goa
Dan disitulah tempat favorit kami untuk
berbincang dan juga bermain bersama.
Pada
saat tk kami sering sekali membeli mainan seperti wayang-wayangan dan juga bp
yang nantinya akan kami mainkan bersama yang sebelumnya kami gunting di goa
bawah perosotan.
Pada saat acara perpisahan tk, kami semua di
wajibkan mengenakan baju adat dari sukunya masing-masing.
Saya menggunakan baju adat jawa, yang
merupakan suku dari ayah saya. Pada acara perpisahan tersebut, kami menarikan
tari kreasi, membaca puisi dan juga arak-arakan keliling kompleks.
Sebenarnya dina berbeda 1 tahun dengan saya.
karena saya telah selesai mengenyam pendidikan
di tk maka saya harus melanjutkan pendidikan saya ke sd , kemudian saya harus
berpisah dengannya. Tetapi, dina tidak mau, ia mau bersekolah bersama saya. Dan
akhirnya kami berdua melanjutkan ke sd
yang sama, yaitu SDN 2 Rawa Laut.
Dan cerita pun berlanjut.
Setelah menyelesaikan pendidikan tk, saya
melanjutkan pendidikan saya ke sekolah dasar. Orang tua saya memilih SDN 2 Rawa
Laut sebagai tempat terbaik untuk meneruskan pendidikan saya.
Saya masuk ke sana bersama dina, teman saya
sedari tk.
Saya banyak sekali mendapat pengalaman dari
sekolah dasar ini yang berjalan selama 6 tahun, memang waktu yang cukup sangat
lama.
Selama bersekolah di sd ini saya banyak
memperoleh teman, tetapi tetap teman favorit saya untuk bermain adalah dina
hingga sampai kelas 4 sd.
Dirumah kami selalu bermain bersama hingga
pada akhirnya kami mendapatkan banyak teman baru di perumahan kami tersebut,
mereka adalah lulu, dea, dan bella.
Kami sering sekali menghabiskan waktu bermain
bersama dan mengaji bersama di mushala yang terletak persis didepan rumah saya.
Kami sering bermain mengelilingi kompleks
sekitar, menelusuri sawah bahkan menelusuri kali .
Biasanya kami bermain pada saat liburan
ataupun hari minggu bahkan waktu senggang.
Dan singkat cerita pada akhirnya saya
menginjak kelas 6 sd, di kelas 6 ini adalah saat yang paling menegangkan
sekaligus menyenangkan.
Beruntung pada saat kelas 6 ini saya
mendapatkan seorang wali kelas yang merangkap sebagai guru juga yang baik
tetapi memiliki sifat sedikit keras.
Guru itu bernama bu Nahayu ,karena wataknya
yang sedikit keras, saya terpacu untuk belajar dengan baik dan giat . karena
jasa ibu Nahayu lah, pada akhirnya saya dapat mendapatkan juara umum yang ke 3
pada ujian nasional di sd tersebut. Dan saya sangat tidak menyangka kalau saya
dapat meraihnya, karena selain saya tidak yakin jika nilai saya akan seperti
itu saingan saya juga sangatlah banyak sekali ,hampir 500 orang , bayangkan
saja, menjadi yang ke 3 dari orang sebanyak itu diluar bayangan saya.
Di kelas 6 saya memiliki banyak teman, seperti
dea, annisa, ata, dll.
Mereka sangatlah baik dan menjadi teman
bermain saya selama sekolah. Tapi kami semua terpisah , tidak ada yang
sekolahnya sama.
Setelah pengumuman kelulusan ,bukanlah saat
yang tepat untuk bersenang- senang walaupun telah tahu bahwa sudah lulus.
Bahkan saat – saat setelah pengumumann inilah
yang paling penting karena saatnya akan beranjak ke jenjang pendidikan
selanjutnya, yaitu SMP.
Sebenarnya saya juga belum tahu ingin
mendaftar di SMP mana, karena saya bingung dan takut apabila saya tidak
diterima di sekolah tersebut.
Sejak SD saya sebenarnya punya keinginan, saya
ingin sekali masuk ke SMP 2 Bandar Lampung, tetapi saya pesimis dikarenakan
disana saingannya sangatlah banyak dan berat dan juga reputasinya di Bandar
Lampung sangatlah bagus, bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu sekolah
terbaik di Bandar Lampung dikarenakan prestasi- prestasinya dan juga tata
perilaku murid- muridnya yang terkenal baik.
Saya sangat tidak yakin saya dapat masuk ke
sekolah tersebut, maka saya tidak mau mendaftar disana, tapi dikarenakan
dorongan dari kedua orang tua saya dan juga guru sd saya pada akhirnya saya
memberanikan diri untuk mendaftar ke sekolah tersebut.
Masa
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Pada masa SMP saya cukup beruntung karena
dapat melanjutkan pendidikan saya di salah satu sekolah yang merupakan salah satu
sekolah favorit di Bandar Lampung.
Banyak sekali pengalaman- pengalaman dan
pelajaran- pelajaran yang telah saya dapatkan selama mengenyam pendidikan di
masa ini.
Untuk pertama kalinya saya mengalami masa orientasi
siswa atau biasa disingkat mos .
Sebelum mendapatkan pengajaran yang
sesungguhnya kami para siswa baru diberi pengarahan dan juga pengalaman oleh
para senior kami .
Pada pembagian kelas , saya ternyata masuk ke
kelas 7 b, yang memiliki wali kelas lelaki , yaitu pak Tanwir .
Di kelas 7 ini saya memiliki banyak teman baru
dan juga sahabat – sahabat yang sangat baik.
Mereka adalah mutiara, hanin, diba, dan arde.
Sebenarnya saya telah menjadi teman sekalas
mutiara semenjak kelas 3 sd, tapi kami tidak terlalu mengenal satu sama lain
sampai pada saat smp kami menjadi sangat dekat dan sering bermain bersama.
Singkat cerita, saya telah menginjak kelas 2
SMP, dan pada kelas 2 ini saya tidak sekelas dengan salah satu orang pun dari
sahabat – sahabat saya tersebut, hingga pada akhirnya saya memiliki satu orang
sahabat lagi, ia bernama elsa, ia adalah teman yang sangat baik, ia sangat
pengertian dan bersifat pengalah, sehingga saya sangat nyaman berteman
dengannya.
Dan pada akhirnya saya menjalani tahap
terakhir di masa SMP. Kelas 3 merupakan tahap penentuan , di kelas 3 inilah
merupakan saat- saat yang paling mendebarkan, karena disinilah saya akan diuji
untuk terakhir kalinya di SMP untuk menentukan apakah layak meneruskan ke tahap
pendidikan selanjutnya.
Masa kelas 3 sangatlah singkat , saya
mendapatkan kelas yang sangat seru, saya masuk ke kelas 9b yang memiliki nama
ROMA.
Walaupun kelas saya merupakan kelas yang tidak
begitu kompak ,tapi pada akhirnya kami kompak juga.
Diakhir sekolah, setelah melewati ujian- ujian
yang ada, kami diberi liburan yang sangat panjang untuk menunggu hasil
kelulusan kami .
kami memutuskan untuk menginap selama 2 hari
di Tabek. Dan memang itu menjadi satu pengalaman yang sangat mengesankan.
Kami menghabiskan waktu bersama- sama di tabek
,mulai dari menyanyi bersama, makan bersama, memanggang makanan bersama ,
berenang bersama, dan masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan disana.
Dan hingga pada akhirnya pengumuman kelulusan
telah diumumkan, dan Alhamdulillah, semuanya lulus dengan nilai yang cukup
memuaskan.
Tetapi walaupun sudah lulus, saya masih
memiliki beban.
Beban tersebut justru lebih berat dibanding
beban kelulusan tersebut, yaitu beban untuk tes masuk SMA .
Sejak sebelumnya saya memang sudah
mengharapkan agar saya dapat melanjutkan sekolah di SMA N 2 Bandar lampung,
tetapi lagi- lagi saya pesismis dengan diri saya sendiri.
Setelah pengumuman kelulusan saya mengikuti
tes masuk SMA 2 dan tahap pertama telah saya lalui , kemudian ada acara
perpisahan yang diselenggarakan di SMP 2 juga .Dua hari setelah acara
perpisahan saya mengikuti lagi tes tahap ke 2, yaitu tes bahasa inggris, dan
setelah saya menjalani kedua tahapan tes tersebut saya tidak yakin jikalau saya
dapat diterima di SMAN 2 tersebut.
Saya sangat pesimis , saya mengira saya tidak
akan diterima di SMA tersebut. Saya sampai meminta maaf berulang kali kepada
orangtua saya, mohon memaafkan saya jika saya tidak bisa memenuhi keinginan
mereka untuk dapat diterima di SMA itu. Hingga pada hari pengumuman yang sangat
mendebarkan, saya dengan pesimis tetapi berharap, membuka pengumuman melalui
internet pada pagi hari sekali, kira- kira sekitar jam 2 pagi. Dan saya sangat
bersyukur sekali, ternyata saya diterima di SMAN2 dengan urutan yang juga
lumayan.
Saya sangat bersyukur sekali dan sangat
berterima kasih kepada Allah yang telah mengabulkan doa saya .
Hingga cerita saya berlanjut ke tahap
selanjutnya, yaitu masa SMA.
E.
Masa
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Setelah melalui berbagai tes yang dijadikan
syarat utama untuk memasuki tahap SMA, pada akhirnya saya berhasil diterima di
SMAN 2 Bandar lampung ,yang merupakan salah
satu sekolah favorit di Lampung, yang tentu saja tidak saya duga sebelumnya.
Dan di sekolah inilah yang nantinya saya akan
menghabiskan waktu selama 3 tahun .
Setelah mengetahui bahwa diterima di sekolah
tersebut, kami para siswa baru haruslah melalui tahapan pra-mos dan mos
dululah.
Masa pra-mos merupakan masa-masa yang paling
melelahkan ,kami datang pagi sekali dan pulang malam hari. Kami di latih
layaknya pasukan- pasukan yang sedang dilatih kedisiplinannya. Setelah melewati
masa pra-mos barulah kami memasuki masa mos.
Di masa mos inilah merupakan masa-masa yang paling
seru dan tak terlupakan. Saya masuk ke kelompok pertama ,yaitu kelompok coto.
Kelompok coto merupakan kelompok yang cukup krik-krik atau dapat disebut tidak
terlalu heboh, itu dikarenakan hampir semua anggotanya merupakan anak- anak
olimpiade yang rertata pendiam.
Pada hari terakhir mos merupakan hari yang
paling menyenangkan sekaligus melelahkan. Kami harus berjalan dari sekolah ke
lembah hijau, yang jaraknya tidak dapat dikatakan dekat. Kondisi jalannya yang
menukik terlalu curam membuat semakin lelah, tetapi kebersamaan yang kami dapatkan
sangat baik.
Sesampainya di lembah hijau kami beristirahat,
makan bersama dan mengikuti beberapa lomba yang diselenggarakan oleh
kakak-kakak osis.
Sesudah mengikuti lomba- lomba tersebut kami
diwajibkan menunjukkan yell-yell masing-masing kelompok, dan saya mengikuti
lomba menyanyikan lagu hymne dan mars, walaupun tidak menang tapi, saya
mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.
Pada akhir acara mos tepatnya pada sore hari,
diumumkannya para pemenang segala bidang lomba dan juga acara penutupan.
Pada acara penutupan, yaitu acara pelantikan
menjadi siswa SMA , saya dan seorang teman lagi dari kelompok yang sama
ditunjuk menjadi wakil yang dilepaskan name-tag dan topinya oleh Pembina/guru
pada saat itu.
Keesokan harinya, langsung sekolah mengikuti
proses pembelajaran yang semestinya.
Setelah pembagian kelas, ternyata saya masuk
ke kelas 10-1.
Saya sedikit bimbang dan ingin pindah ke kelas
lain dikarenakan saingan yang begitu berat di 10-1 ,tapi pada akhirnya saya
mulai terbiasa. Rata-rata anggota 10-1 telah saya kenal sebelumnya dikarenakan
sudah tergabung dalam kelompok mos yang sama.
Dan ternyata saya mendapatkan kelas yang sama
dengan mutiara yang merupakan salah satu teman baik saya ,serta annisa dan
nabila yang berasal dari kelas 9b dulu.
0 comments:
Post a Comment